NARASI DARI GERBANG YERUSALEM KE GERBANG MAKAM KOSONG
HARI Minggu pagi di gerbang Yerusalem
Ribuan orang melambaikan daun palma
Saat itu Engkau lewat
Dengan menunggang keledai betina
Orang banyak itu
Membentang kain di jalanan
Mereka berteriak histeris
"Hosana Putra Daud"
Teriakan berulangkali
Wajah-wajah histeria
Menyambut Sang Raja
Anak-anak melambaikan daun palma
Mulut mungil teriak
"Hosana Putra Daud"
Perempuan-perempuan teriak:
"Hosana Putra Daud"
Lelaki-lelaki teriak:
"Hosana Putra Daud"
Lalu gerbang Yerusalem sepi kembali
Tapi langit biru di atasnya masih melantun pujian
"Yerusalem, Yerusalem, lihatlah Rajamu"
Kamis malam di sebuah ruang tertutup
Engkau duduk bersama para murid
Dalam sebuah perjamuan
Pada upacara perjamuan
Para murid-Mu khusuk
Engkau berkata:
"Terima dan makanlah, inilah Tubuh-Ku.
Terima dan minumlah, inilah Darah-Ku"
Tubuh dan Darah perjanjian baru
Suara-Mu menyentak para murid:
"Lakukan ini untuk
peringatan akan Daku!"
Mata-Mu memandang Yudas Iskariot
Mata pengkhianat menatap-Mu
Engkau berkata:"Tidak semua kamu bersih!"
Di Taman Zaitun
Engkau menyendiri dan berdoa:
"Ya Bapa biarkan piala ini berlalu dari-Ku,
tetapi bukan kehendak-Ku yang terjadi
Melainkan kehendak-Mu"
Butir-butir keringat darah
Tetes demi tetes dari kening-Mu
Suara para Farisi menggemuruh
Obor menyala dan mata tombak menyilau mata
Yudas Iskariot memeluk-Mu
Ia lesatkan ciuman kematian
Ciuman seorang pengkhianat
Kaum Farisi menangkap-Mu
Engkau bertanya: "Siapa yang kamu cari?"
Seperti petir menggelegar
Jawab mereka: "Yesus dari Nasareth!"
Dan Engkau berserah: "Akulah Dia! "
Kaum Farisi menggiringmu ke istana Pilatus
Engkau diadili dan dihukum mati
Pengadilan sesat pun terjadi
Kaum Farisi berteriak:
"Salibkan Dia, Bebaskan Barabas!"
Engkau dimahkotai duri
Dikenakan jubah ungu
Mereka mengolok-Mu
"Salam hai raja orang Yahudi"
Teriakan sampai subuh
Tubuh-Mu disesah
Bilur-bilur dari luka-Mu membasuh debu
Perempuan hamba raja
Beranjak ke gerbang istana
Matanya memanah wajah Petrus
Ia berkata: "Bukankah engkau murid orang itu?"
Petrus menggelengkan kepalanya
Dan ia berteriak: "Bukan!"
Pengkhianatan ketiga kalinya
Ayam jago berkokok
Tangis Petrus pun meledak
Perjalanan derita dimulai
Engkau menyusyuri jalan salib-Mu
Memanggul salib teramat berat
Telapak kudus-Mu melata di jalan bebatuan
Engkau jatuh dan bangun lagi
Engkau bangun dan jatuh lagi
Sampai tiga kali
Cemetih merajam tubuh kudus-Mu
Hinaan dan olokkan meremuk-Mu
Sekujur tubuh-Mu penuh luka
Daging tubuh-Mu penuh sayatan
Engkau tetap tegar tak menyerah
Perempuan-perempuan di jalanan
Menatap wajah-Mu berlumur darah
Hati keibuan pun perih
Mereka menangisi-Mu
Air mata mereka butiran cinta
Engkau menatap mereka
Suara-Mu bening sejuk lembut
Mata-Mu bening cahaya matahari
"Jangan tangisi Aku
tetapi tangisi dirimu sendiri dan anak-anakmu"
Perempuan-perempuan menatap-Mu
Saat Engkau meneruskan jalan salib
Dengan memikul beban teramat berat
Mereka mengelus dada
Larut pada derita-Mu
Di perjalanan derita-Mu
Simon dari Kirene memanggul salib-Mu
Ia tanggung dosa kaum Farisi
Dan Engkau tahu apa imbalannya
Engkau berjalan ke Golgota
Kau sandang salib
Mahkota duri berbalur darah-Mu
Berkilau diterpa silau matahari
Penderaan belum juga berakhir
Di Golgota bukit Tengkorak
Matahari memanggang tanah gersang
Jubah berlumur darah dilucuti
Engkau ditelanjangi dan dipermalukan
Engkau dibaringkan di palang salib
Tangan dan kaki-Mu ditembus paku
Tubuh-Mu yang kudus
Digantung di salib hina
Di antara para penjahat
Dari atas Salib Engkau berdoa:
" Ya Bapa, ampunilah mereka
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Dalam derita-Mu mengalir mata air pengampunan
Serdadu-serdadu mengolok-Mu
"Orang lain Ia selamatkan,
biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri
jika Ia adalah Mesias
orang yang dipilih Allah."
Prajurit mengunjukkan anggur asam
Saat Engkau berkata:"Aku haus!"
Kata-kata olokkan mereka suarakan
"Jika Engkau adalah raja orang Yahudi selamatkanlah diri-Mu!"
Bahkan penjahat turut mengolok-Mu
"Bukankah Engkau adalah Kristus
Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Penjahat lainnya berkata:
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Engkau memberi jaminan kepadanya:
"Hari ini juga engkau akan bersama-Ku di Firdaus! "
Jam tiga sore
Dari atas salib Engkau berseru:
"Ya Bapa mengapa Engkau meninggalkan Aku? "
Matahari mulai suram
Engkau merunduk dan berkata lembut
"Sudah selesai!"
Engkau wafat di kayu salib
Gempa mengguncang Kalvari
Bait Suci Yerusalem terbelah
Orang-orang bersaksi
"Orang ini memang orang benar!"
Para serdadu mematahkan kaki penjahat
Mereka menombak lambung-Mu
Darah Penebusan membasuh dunia
Karya keselamatan Engkau tunaikan Sampai wafat di kayu salib
Pada makam baru tubuh-Mu dibaringkan
Gerbang kubur ditutup batu
Engkau telah wafat dan dimakamkan
Minggu pagi perempuan-perempuan
Berdiri tercengang di gerbang makam-Mu
Batu besar penutup makam telah digulingkan
Engkau tak ada di situ
Seorang malekat menyapa:
"Dia tidak ada disini
sebab Dia telah bangkit!"
Tu
han, jika waktu itu aku ada di Yerusalem
Aku akan larut dalam suasana
Turut berseru: "Hosana Putra Daud"
Jika aku ada di kerumunan saat Engkau diadili
Mungkin aku juga ikut berteriak
"Salibkan Dia!"
Jika aku turut menyaksikan
Engkau disalibkan di Kalvari
Mungkin aku akan berkata:
"Selamatkan diri-Mu jika Engkau Anak Allah"
Tetapi berbahagialah orang yang tidak melihat
Namun percaya
Itulah aku ya Tuhanku
Denpasar, Minggu Palma-Minggu Paskah 2024
Comments
Post a Comment