ARAH DASAR KEUSKUPAN DENPASAR 2012-2016
1.
Pengantar
Allah berkehendak menguduskan dan menyelamatkan umat manusia
dengan mengutus Yesus Kristus Putera-Nya ke dunia. Oleh karena itu, Kristuslah
terang bagi para bangsa. Dalam Dia Gereja menjadi sakramen keselamatan, tanda
dan sarana persatuan mesra antara manusia dengan Allah dan kesatuan seluruh
umat manusia (bdk. LG, 1).
Semua orang dipanggil ke arah persatuan dengan
Kristus menjadi persekutuan murid-murid Kristus, karena kita berasal dari Dia,
kita hidup dari Dia, dan kita menuju kepada Dia (bdk. LG, 3). Orang-orang yang
percaya kepada Kristus akan diselamatkan dengan menerima sakramen pembaptisan
dan berkat sakramen itu dia menjadi serupa dengan Kristus dan dipersatukan
dalam satu Roh menjadi satu Tubuh Mistik Kristus, menjadi umat Allah (bdk. 1.
Kor 12:13, KHK 1983, kan 204).
Makna Sinode
Kehadiran Gereja Katolik Keuskupan di Wilayah Provinsi Bali dan
Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan panggilan untuk mewartakan Kerajaan Allah
dan terlibat dalam kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan dunia (bdk. GS
1). Dalam perjalanan panggilan menjadi murid-murid Kristus yang berhimpun di
dalam persekutuan umat beriman Gereja Lokal Keuskupan Denpasar, kami para imam
se-Keuskupan Denpasar, utusan dari Paroki, Dekenat, Komunitas Religius, Lembaga
Pendidikan, Kesehatan dan Kelompok Kategorial yang berjumlah 162 orang mengadakan Sinode III pada tanggal 21-25
November 2011 di Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta dengan memilih tema:
“Memancarkan Wajah Kristus melalui Gereja yang inklusif dan transformatif”. Kata sinode (bahasa Yunani sun=bersama-sama, hodos=jalan)
berarti berjalan bersama. Sebagai umat Allah di Keuskupan Denpasar kita ingin
berjalan bersama dalam suasana persaudaraan dan persekutuan sebagai satu
keluarga Allah. Dalam ziarah panggilan sebagai Gereja, dalam Sinode ini kita
melakukan refleksi dan berdoa bersama, menanggapi Sabda Allah, menentukan
kebijakan pastoral sebagai Arah Dasar Keuskupan Denpasar di masa mendatang.
Sinode sebagai sebuah persidangan akbar telah berjalan dengan ocal dalam
suasana kegembiraan.
Tujuan Sinode ini adalah
membantu Uskup Diosesan selaku pimpinan Gereja Lokal mengambil kebijakan
pastoral yang tepat demi kesejahteraan seluruh umat Katolik di Keuskupan
Denpasar. Maka dalam Sinode III Keuskupan Denpasar ini dirumuskan Arah Dasar
Keuskupan Denpasar untuk lima tahun (2012-2016).
Arah Dasar Keuskupan Denpasar 2012-2016
Arah Dasar Keuskupan Denpasar merupakan panduan hidup menggereja
yang disepakati, dilaksanakan dan diperjuangkan bersama oleh umat beriman
Katolik sebagai Gereja Lokal Keuskupan Denpasar. Arah Dasar yang mencakup Visi,
Misi dan Program Strategis menjadi panduan bagi gerakan bersama umat Katolik di
Keuskupan Denpasar. Selain itu Arah Dasar Keuskupan Denpasar merupakan
peneguhan jati diri sebagai Gereja yang
Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik.
Proses merenungkan Wajah Kristus dalam konteks kehidupan Gereja
Lokal Keuskupan Denpasar dalam masyarakat mengantar kita menemukan model Dia
yang terlibat: yang mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi ocal bagi kita (bdk. Fil.
2: 5 – 11, Luk. 10:25-37). Sinode III merumuskan Arah Dasar Keuskupan
Denpasar: Menuju Gereja yang Terlibat dan Berdaya Ubah. Dengan demikian
Gereja Lokal Keuskupan Denpasar sebagai persekutuan umat beriman Katolik
mengambil model Dia yang terlibat dengan memberdayakan diri dalam karya
pastoral (bdk. LG. 1; NA. 2) dan ocal kesaksian di tengah masyarakat (bdk. GS.
1; EN. 41). Maka kita mengupayakan gaya pastoral yang terlibat dan berdaya
ubah.
2.
Visi Keuskupan Denpasar
2012-2016
Sinode III merumuskan Visi Keuskupan Denpasar 2012-2016 sebagai
berikut: “Keuskupan Denpasar sebagai persekutuan umat beriman Kristen Katolik yang
berkualitas, dialogis dan berdaya-ubah untuk memancarkan wajah Kristus di
tengah dunia.”
Persekutuan.
Sejak awal penciptaan dunia, Allah
menyatakan cinta-Nya yang melimpah dalam sebuah kesatuan yang utuh-total kepada
manusia. Allah membangun sebuah persekutuan cinta ilahi dengan memanggil manusia masuk
ke dalam satu kesatuan cinta dengan Allah Tritunggal Mahakudus. Jawaban manusia
memenuhi panggilan itu terwujud dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan yang
memiliki daya kesatuan. Berkat Sakramen Pembaptisan manusia diangkat menjadi
Umat Allah. Persekutuan atau komunio itulah dasar kehidupan Gereja yang
permanen. Semua manusia dipanggil dalam kesatuan dengan Allah dan manusia
menjadi satu keluarga, komunitas umat beriman. Keuskupan Denpasar adalah suatu
persekutuan umat beriman karena terdiri dari orang-orang yang telah
dipersatukan dengan Kristus di dalam Sakramen Pembaptisan.
Umat
Beriman.
Jawaban manusia atas panggilan Allah
yang menghendaki semua bangsa manusia menjadi satu keluarga Allah merupakan
pintu masuk ke dalam kesatuan ilahi. Tanda dan sarana keselamatan yang terwujud
dalam penerimaan sakramen Gereja secara nyata diterimakan kepada manusia.
Siapa saja dipanggil dalam kesatuan ilahi itu dengan menerima Sakramen Pembaptisan. Berkat kuasa ilahi manusia diangkat menjadi umat
Allah, umat beriman yang Satu,
Kudus Katolik danApostolik.
Berkualitas.
Secara ocaltic bahasa Indonesia,
berkualitas memiliki nilai yang dalam, penuh isi dan makna serta melekat
dalam diri manusia. Berkualitas di dalam konteks ini adalah persekutuannya
memiliki nilai, sarat dengan isi dan bermakna. Berkualitas tidak hanya dalam
persekutuan (komunio) yang dikehendaki oleh Allah tetapi juga berkualitas dalam imannya. Iman yang penuh,
utuh, berisi, mendalam dan bermakna misioner.
Dialogis.
Aspek dialogis ini adalah suatu
sifat dari umat beriman Kristen Katolik
Keuskupan Denpasar yang merupakan kawanan kecil dan berada di tengah pluralitas
hidup beragama (Bali dan NTB). Dialogis berarti umat beriman Katolik memiliki
sikap terbuka, mau bekerjasama dan berkomunikasi dalam upaya membangun keadilan
dan perdamaian dunia.Berdayaubah, artinya
suatu kemampuan dan kekuatan yang memiliki perubahan baik secara kualitas
persekutuan dan imannya juga perubahan secara ocal bagi masyarakat sekitar.
Persekutuan itu membawa kualitas imannya yang terbuka dan mampu berdialog, serta
berdayaubah bagi dirinya dan sesamanya.
Memancarkan
Wajah Kristus di tengah Dunia.
Panggilan dasar Gereja adalah
mewartakan Kristus bagi ocal di tengah dunia. Gereja menjadi eksis jika ia
memancarkan imannya kepada dunia, yaitu memancarkan wajah Kristus itu sendiri.
Memancarkan berarti menyampaikan kabar gembira tentang Kristus. Itulah
tugas pokok Gereja, tugas umat beriman KristenKatolik
di Keuskupan
Denpasar dalam melaksanakan fungsi mengajar dan mewartakan wajah Kristus bagi
manusia di dunia.
3.
Misi Keuskupan Denpasar 2012-2016:
1.
Menumbuh-kembangkan
persekutuan hidup umat Katolik melalui KBG yang terbuka dan berdaya ubah.
2.
Memupuk
iman Katolik yang berkualitas dan tahan uji melalui katekese umat yang
kontekstual, sistematis, kreatif dan berkelanjutan dengan bersumber pada Kitab
Suci, Tradisi dan Ajaran Resmi Gereja.
3.
Menumbuhkan
sikap solider dan berbela-rasa dalam pengentasan kemiskinan melalui
pemberdayaan lembaga ekonomi umat.
4.
Meningkatkan
dan mengembangkan kualitas Lembaga Pendidikan Katolik sebagai media memancarkan
wajah Kristus.
5.
Mengupayakan
kesempatan anak yang kurang mampu secara ekonomi untuk mengenyam pendidikan
terutama di Sekolah Katolik.
6.
Meningkatkan
kemampuan kepemimpinan pastoral Gereja terutama
dalam Komunitas Basis Gerejawi.
7.
Menjalin
dialog dengan umat beragama lain dan pemerintah agar tercipta kerukunan hidup
umat beragama.
8.
Membangun
keluarga Katolik sebagai Gereja kecil yang utuh, harmonis, sejahtera dan
merasul.
9.
Mengadakan
kaderisasi dan pendampingan Orang Muda Katolik di segala ranah ocal.
10. Menghadirkan Gereja Katolik yang
berdialog dengan budaya ocal dan berakar dalam Injil.
11. Mengembangkan program pastoral
yang strategis dan berbasis data.
Comments
Post a Comment