WAJAH KEUSKUPAN DENPASAR
HASIL PENELITIAN
TEMUAN
PENELITIAN BERDASARKAN METODE FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
Laporan
berikut ini adalah rangkuman hasil penelitian yang diadakan sebagai persiapan
Sinode III Keuskupan Denpasar (21-25 November 2011 di Gereja Paroki Fransiskus
Xaverius Kuta). Penelitian dimaksudkan untuk membuat evaluasi dan memperoleh masukan dari umat perihal
program kerja Keuskupan periode 2007-2011 dan tema
Sinode III yakni “Memancarkan Wajah Kristus Dengan Membangun Gereja Yang Inklusif dan
Transformatif.”
Bapak Uskup DR. Silvester San, Pr mengharapkanagar
dalam Sinode III ini Panitia Sinode sungguh-sungguh menempatkan umat sebagai narasumber utama.
Sesuai dengan arahan Bapa Uskup tersebut, Panitia
Pengarah Sinode III
memutuskan
membuat penelitian menggunakan tiga metode: Diskusi Kelompok Fokus (Focus Group Discussion), Wawancara (Interview) dan Riset Dokumenter (Documentary Research).
Diskusi
Kelompok Fokus dilakukan pada level KBG dan Paroki dipandu oleh para
fasilitator yang telah mendapat pelatihan singkat pada hari Senin, 27 Juni 2011
untuk Dekenat Bali Barat dan Bali Timur dan pada hari Rabu, 29 Juni 2011 untuk
Dekenat Nusa Tenggara Barat. Hasil Diskusi Kelompok Fokus dilaporkan dalam
sebuah laporan tertulis oleh masing-masing paroki. Hasil Diskusi Kelompok Fokus
tersebut telah dipresentasikan oleh Tim Penelitian Sinode III sebagai bahan
masukan pada Pra
Sinode Dekenat: (1) Dekenat NTB 6-8 September 2011, (2) Dekenat Bali Timur
15-17 September 2011, (3) Dekenat Bali Barat 23-25 september 2011.
Wawancara
dilakukan untuk memperoleh masukan dari para imam, tokoh-tokoh umat Katolik dan
juga dari tokoh-tokoh masyarakat yang beriman lain. Riset Dokumenter dilakukan
untuk membuat evaluasi atas program kerja Keuskupan Denpasar periode 2007-2011
berdasarkan dokumen-dokumen yang tersedia.
Harus
diakui penelitian ini dilaksanakan
dengan berbagai keterbatasan, terutama sumber daya manusia dan singkatnya
alokasi waktu. Meski demikian, setiap orang yang terlibat telah mencoba memberi
yang terbaik yang mampu mereka sumbangkan. Semoga laporan singkat ini
bermanfaat sebagai cermin untuk membantu kita mengevaluasi perjalanan keuskupan
kita selama satu periode yang lalu dan menjadi pijakan untuk membuat visi, misi
dan program kerja untuk periode berikutnya.
1.1.Sekilas
Tentang Keuskupan Denpasar
Tahun
1935 menjadi tonggak sejarah kehadiran Gereja Katolik di Bali dan Lombok.
Menengok catatan sejarah, kita memahami betapa sulitnya situasi misi pada masa
itu, mengingat kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang melarang karya misi di
Bali. Dengan alasan cura animarum
(pemeliharaan jiwa-jiwa), Pater Johanes Kersten, SVD diijinkan memberi
pelayanan untuk orang-orang Cina dan Belanda.
Pada
tahun 1936, dua orang Bali yang beragama Kristen Protestan menjadi Katolik,
yakni I Made Bronong dan I Wayan Diblug. Mereka berdua membuka jalan untuk misi
di Bali dengan segala tantangan dan kesulitan yang ada pada waktu itu.
Dalam
perjalanan selanjutnya, Gereja semakin berkembang dengan didirikannya
lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan dan lembaga karitatif lain yang mendukung
karya-karya Gereja. Pada umumnya kehadiran Gereja diterima baik, terutama
karena sikap inklusif dan tranformatif yang diupayakan melalui pelayanan
pendidikan dan kesehatan.
Tahun
1953 juga menjadi momen penting bagi kita karena pada tahun ini seminari didirikan.
Seminari kita telah terbukti menjadi tempat pembinaan orang-orang muda yang
kemudian tampil sebagai tokoh-tokoh andal dan kompeten dalam mengembangkan
Gereja Lokal.
Pada
tahun 1961 tercatat lahirnya keuskupan kita dengan segala keterbatasannya pada
waktu itu.
Tahun
1991 dikenang sebagai momen penting bagi Keuskupan Denpasar dengan menerima
Sumbawa sebagai bagian dari wilayah pelayanan pastoral dengan segala
tantangannya. Dengan demikian, Keuskupan Denpasar bertanggung jawab
mengembangkan umat Katolik di Sumbawa secara integral, termasuk pengembangan
ekonomi mereka yang masih tergolong sederhana.
Pada
tahun 2000, Keuskupan Denpasar dengan lebih matang memikirkan visi dan langkah-langkah
konkrit pelayanan Gereja, baik ke dalam maupun keluar, dalam masyarakat yang
ditandai oleh pluralitas dan globalisasi.
Kesadaran akan karakter inklusif
Gereja dimekarkan. Perjuangannya untuk senantiasa memperbaharui diri
disegarkan kembali. Visi untuk merajut dialog kehidupan di tengah masyarakat di
mana Gereja hidu, digemakan. Mengikuti hasil Sidang Agung Gereja Katolik
Indonesia (SAGKI) 2000, Keuskupan Denpasar berkomitmen membangun Komunitas
Basis Gerejawi sebagai kendaraan menuju Gereja Umat yang inklusif di milenium
baru.
Arah Karya Pastoral Keuskupan Denpasar 2001-2005 :
“Menuju Gereja Umat dengan gaya pastoral membangun Komunitas Basis Gerejawi yang inklusif dalam milennium baru.”
Visi Keuskupan Denpasar 2001-2005:
“Keuskupan Denpasar adalah
persekutuan umat beriman yang inklusif demi pembangunan Kerajaan Allah.”
Misi Keuskupan Denpasar:
1.
Membangun persekutuan umat beriman kristiani yang
inklusif dan dinamis dalam keluarga, Komunitas Basis Gerejawi dalam kehidupan paroki di
Keuskupan Denpasar.
2.
Membentuk insan kristiani berkualitas dengan
memberantas ketidaktahuan, kemelaratan,
ketidaksehatan, ketidakberigamaan dan ketidakadilan.
3.
Memperteguh iman kristiani umat yang bersumber pada Kitab Suci, Tradisi Gereja dan Ajaran Gereja sambil
memperhatikan budaya setempat.
4.
Melibatkan diri dalam pelayanan keluarga, kaum muda dan
masyarakat luar serta pembangunan jemaat yang memasyarakat.
5.
Membangun kerjasama dan menggalang dialog kehidupan dan
dialog karya dengan semua orang, golongan dan Pemerintah.
6.
Mewujudkan Kerajaan Allah dengan menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai dasar kristiani: cinta kasih, kejujuran, kesatuan,
kerukunan, keadilan, persaudaraan, kerendahan hati, dapat dipercaya dan saling
percaya dan mencintai lingkungan.
7.
Menghargai kesetaraan
kedudukan pria dan wanita yang
didasari oleh nilai-nilai
kristiani.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut ada 6 (enam) strategi pastoral yang dijalankanyakni:
1.
Pendalaman dan peningkatan mutu iman
2.
Pendidikan
3.
Penghayatan iman dan kesaksian
4.
Pemberdayaan keluarga dan peningkatan kesejahteraan
5.
Pemberdayaan perempuan dan pendampingan generasi muda
6.
Pemberdayaan kelembagaan, struktur dan hirarki.
Dari 6 (enam) strategi
pastoral tersebut kemudian ditetapkan sebagai tema pastoral untuk lima tahun :
1.
Tahun 2001 : Pembenahan dan pemberdayaan struktur
2.
Tahun 2002 :
Peningkatan kesejahteraan umat.
(jasmani rohani) melalui pemberdayaan.
sosial ekonomi dan pendalaman iman.
3.
Tahun 2003 :
Pemberdayaan keluarga, perempuan
dan generasi muda.
4.
Tahun 2004 :
Peningkatan pelayanan pendidikan.
5.
Tahun 2005 :
Peningkatan penghayatan iman
dan
kesaksian hidup.
Selanjutnya
dalam periode 2007-2011, Keuskupan Denpasar menetapkan Arah Karya Pastoralnya:
“Menuju Gereja yang Transformatif. Kata “transformasi” menjadi kata kunci dan
pemberdayaan Komunitas Basis Gerejawi terus digemakan.
Arah Dasar Karya Pastoral 2007 –
2011:
“Menuju
Gereja yang Transformatif.”
Visi Keuskupan Denpasar 2007 –
2011
“Keuskupan
Denpasar sebagai persekutuan umat beriman kristiani berjuang mewujudkan
Kerajaan Allah melalui Komunitas Basis Gerejawi yang transformatif”.
Misi Keuskupan Denpasar 2007 –
2011
1.
Membangun persekutuan umat
beriman kristiani melalui Komunitas Basis Gerejawi yang transformatif.
2.
Membentuk insani kristiani yang
tangguh melalui pendidikan nilai kristiani antara lain: kasih, solidaritas,
kebersamaan, kerendahan hati, kejujuran, keterbukaan, kesetaraan, keadilan,
kebenaran, damai dan sukacita.
3.
Memperteguh iman kristiani umat
yang bersumber pada Kitab Suci, tradisi, ajaran gereja (magisterium) yang
mengakar pada kebudayaan setempat.
4.
Mendampingi keluarga kristiani,
anak-anak, perempuan, orang muda, dan lansia melalui katekese yang
berkelanjutan.
5.
Membangun kerukunan hidup
bermasyarakat dengan Pemerintah dan umat beragama lain melalui dialog
kehidupan dan dialog karya.
6.
Memprioritaskan paroki yang belum
mandiri dari segi ekonomi, orang miskin, penyandang cacat, perantau melalui
gerakan solidaritas dan pemberdayaan ekonomi.
7.
Memperjuangkan kesetaraan dan
keadilan gender yang didasari oleh nilai-nilai kristiani.
8.
Membina kepemimpinan pastoral
secara berkelanjutan melalui program yang terencana dan terpadu.
9.
Mengembangkan perencanaan
strategis pastoral di tingkat keuskupan, dekenat dan paroki.
Tema-Tema
Pastoral Tahunan (2007 – 2011):
2007 :
KBG dan Kepemimpinan Pastoral
2008 :
KBG dan Pendidikan Kaum Muda
(Pendidikan
Formal dan Non-formal)
2009 :
KBG dan Dialog Transformatif
2010 :
KBG dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Kesehatan
2011 :
KBG dan Pendidikan Nilai dalam Keluarga,
Sekolah dan Kesetaraan Gender
Sinode III Keuskupan Denpasar (21-25 NOVEMBER 2010)
Sinode
III Keuskupan Denpasar digagas dengan tetap menjaga kontinuitas kata-kata
kunci, tema, visi dan misi yang telah dicanangkan dalam periode-periode
sebelumnya.
Karena
itu, tema Sinode III dirumuskan sebagai berikut: “Memancarkan Wajah Kristus Melalui Gereja yang Inklusif dan
Transformatif.”
Personalia Keuskupan Denpasar
Uskup Denpasar : Mgr. Dr. Silvester San, Pr.
Vikaris
Jenderal :
Rm. Yosef Casius Wora, SVD.
Sekretaris
: Rm. Y.B. Komang Suryana, Pr.
Ekonom
:
Rm. Hubertus Hadi Setyawan, Pr
Direktur
Pusat Pastoral : Rm. Herman Yoseph Babey, Pr.
Ketua
Tribunal :
Rm. Dr.
Dominikus I Gusti Bagus
Kusumawanta, Pr.
Deken
Dekenat Bali Barat : Rm. Marcel Gede
Myarsa, Pr.
Deken
Dekenat Bali Timur : Rm. Kristianus
Ratu, SVD.
Deken Dekenat
NTB : Rm. Ignasius Gd
Adiamika Susila, Pr.
Rektor
Seminari Menengah
Roh
Kudus Tuka : Rm.
Benedictus Deni Mary, Pr.
1.2.Jumlah Umat di Paroki-Paroki Per Dekenat
Dekenat Bali Barat
NO
|
PAROKI
|
BERDIRI TAHUN
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
TOTAL UMAT
|
1
|
Tabanan
|
1969
|
718
|
624
|
1.342
|
2
|
Gumbrih
|
1939
|
297
|
299
|
596
|
3
|
Negara
|
2001
|
359
|
302
|
661
|
4
|
Palasari
|
1940
|
557
|
520
|
1.077
|
5
|
Singaraja
|
1935
|
634
|
698
|
1.332
|
|
TOTAL
|
|
2.565
|
2.443
|
5.008
|
Dekenat Bali Timur
NO
|
PAROKI
|
BERDIRI TAHUN
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
TOTAL UMAT
|
1
|
Katedral
|
1998
|
3.132
|
2.981
|
6.113
|
2
|
Kepundung
|
1939
|
1.371
|
1.393
|
2.764
|
3
|
St.Petrus Dps
|
1995
|
1.047
|
1.095
|
2.142
|
4
|
Kuta
|
1983
|
2.603
|
2.737
|
5.340
|
5
|
Nusa Dua
|
1992
|
1.004
|
1.080
|
2.084
|
6
|
Gianyar
|
1878
|
270
|
291
|
561
|
7
|
Tuka
|
1937
|
938
|
915
|
1.853
|
8
|
Kulibul
|
1961
|
363
|
395
|
758
|
9
|
Babakan
|
1967
|
276
|
298
|
574
|
10
|
Tangeb
|
1940
|
474
|
548
|
1.022
|
11
|
Klungkung
|
1985
|
110
|
79
|
189
|
12
|
Amlapura
|
1984
|
141
|
153
|
294
|
|
TOTAL
|
|
11.729
|
11.965
|
23.694
|
Dekenat Nusa Tenggara Barat
NO
|
PAROKI
|
BERDIRI TAHUN
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
TOTAL UMAT
|
1
|
AMPENAN
|
1935
|
713
|
739
|
1.452
|
2
|
MATARAM
|
1953
|
1.258
|
1.013
|
2.271
|
3
|
PRAYA
|
1995
|
67
|
123
|
190
|
4
|
DOMPU
|
1995
|
262
|
221
|
483
|
5
|
BIMA
|
1973
|
487
|
472
|
959
|
6
|
SUMBAWA
BESAR
|
1937
|
1.864
|
1.804
|
3.668
|
7
|
DONGGO
|
2000
|
544
|
628
|
1.172
|
|
TOTAL
|
|
5.195
|
5.000
|
10.195
|
1.3.Tenaga Imam Di Paroki-Paroki
Per Dekenat
Dekenat Bali Barat
NO
|
PAROKI
|
PRAJA
|
TAREKAT RELIGIUS
|
1
|
Tabanan
|
Rm. Herman
Yoseph Babey, Pr
Rm.
Patrisius Woda Fodhi Trisno, Pr
|
|
2
|
Gumbrih
|
Rm.
Flavianus Endi, Pr
|
|
3
|
Negara
|
Rm. Marcel
Gde Myarsa, Pr
|
|
4
|
Palasari
|
Rm.
Bartholomeus Bere, Pr
Rm. Adianto
Harun, Pr
|
|
5
|
Singaraja
|
Rm. Y.
Handriyanto Wijaya, Pr
|
|
|
TOTAL
|
7 Imam
Praja
|
0 Imam dari
Tarekat Religius
|
Dekenat Bali Timur
NO
|
PAROKI
|
PRAJA
|
TAREKAT RELIGIUS
|
1
|
Katedral
|
Rm. Thomas
Almasan, Pr
|
P.
Kristianus Ratu, SVD
P. Guido
Fahik, SVD
|
2
|
Kepundung
|
|
P.
Servatius Subhaga, SVD
|
3
|
St. Petrus Dps
|
|
P. Rosarius
Geli, SVD
|
4
|
Kuta
|
Rm. Hubert
Hadi Setiawan, Pr
Rm.
Sebastian Yordan Ado, Pr
|
|
5
|
Nusa Dua
|
Rm.
Evensius D. Boli Daton, Pr
|
|
6
|
Gianyar
|
Rm.
Agustinus Sugiarto, Pr
|
|
7
|
Tuka
|
|
P. Paulus
Payong, SVD
P. Martinus
Fatin, SVD
|
8
|
Kulibul
|
Rm. Yohanes
Martanto, Pr
Rm.
Agustinus Maxi Soge, Pr
|
|
9
|
Babakan
|
Rm. Lucius
Nyoman Purnawan, Pr
|
|
10
|
Tangeb
|
|
P.
Ludovikus Pake, SVD
|
11
|
Klungkung
|
|
P.
Agustinus Keluli, OCD
|
12
|
Amlapura
|
|
P.
Agustinus Keluli, OCD
|
|
TOTAL
|
8 Imam
Praja
|
8 Imam dari Tarekat Religius
|
Dekenat Nusa Tenggara Barat
NO
|
PAROKI
|
PRAJA
|
TAREKAT RELIGIUS
|
1
|
AMPENAN
|
|
P. Yoseph
Waryadi, SVD
P. Frans.
Sidok U., SVD
|
2
|
MATARAM
|
Rm.
Laurensius Maryono, Pr
Rm. Yohanes
Kadek Ariana, Pr
|
|
3
|
PRAYA
|
Rm.
Laurensius Maryono, Pr
Rm. Yohanes
Kadek Ariana, Pr
|
|
4
|
DOMPU
|
Rm.
Martinus Emanuel Ano, Pr
|
|
5
|
BIMA
|
|
P. Gabriel
Mite, SVD
|
6
|
SUMBAWA
BESAR
|
Rm.
Ignasius I Gede Adiamika, Pr
Rm. Klemens
Bere, Pr
|
|
7
|
DONGGO
|
Rm. Paulus
Seran Nahak, Pr
|
|
|
TOTAL
|
6 Imam
Praja
|
3 Imam dari
Tarekat Religius
|
1.4.
Kehadiran Lembaga-Lembaga Gereja
Di Keuskupan Denpasar
Dekenat Bali Barat
a.
Paroki: Dekenat Bali Barat 5 Paroki
b.
Biara-Biara
1.
Tabanan: Susteran PRR.
2.
Negara: Susteran OSF.
3.
Palasari: Susteran OSF.
4.
Singaraja: Susteran SSpS.
c.
Lembaga-Lembaga
Pendidikan
1.
Tabanan: TKK St. Maria Immaculata, SDK St. Maria Immaculata.
2.
Gumbrih: TKK Insan Mandiri.
3.
Negara: TKK Maria Fatima, SDK Marsudi Rini, SMK Marsudi Rini, SMK Marga
Ginawe.
4.
Palasari: TKK Swastisari, SDK Budi Rahayu, SMPK Wana Muri.
5.
Singaraja: TKK St. Maria, SDK Karya Singaraja, SMPK St. Paulus, SMAK St.
Paulus.
d. Lembaga-Lembaga Kesehatan
1.
Gumbrih: Poliklinik Dirgahayu.
2.
Negara: Rumah Sakit Bersalin Kertayasa.
3.
Palasari: Klinik Punia Giri.
4.
Singaraja: Klinik Panti Sila.
e. Panti Asuhan
Palasari: Panti Asuhan Maria
Goreti.
Dekenat Bali Timur
a.
Paroki: Dekenat Bali Timur 9Paroki dan 3 Stasi (Nusa Dua, Klungkung, Amlapura).
b.
Biara-Biara dan
Kongregasi Per Paroki
1.
Katedral: Susteran OSF Sanglah, Susteran JMJ, Brigit’s Sister.
2.
Kepundung: Susteran CB.
3.
Kuta: Susteran RVM, Susteran MBC, Susteran Katekis, Susteran SMI.
4.
Nusa Dua: Susteran FSSC Siligita, Susteran SCMM Jimbaran.
5.
Babakan: Susteran AK Padang Tawang.
6.
Tuka: Susteran OSF Tuka, Susteran CIJ Tegal Jaya.
7.
Tangeb: Susteran CB Tangeb, Susteran RVM Abianbase.
8.
Amlapura: Susteran SPM Amlapura.
9.
Gianyar: Susteran FDCC Gianyar.
c.
Lembaga-Lembaga
Pendidikan
1.
Katedral: TKK St. Yosep dan TKK
Kuncup mekar, SDK St. Yosep 1 dan SDK St. Yosep 2, SLTP St. Yosep dan SLTA St.
Yosep.
2.
Kuta: TKK, SDK, SMPK, SMAK
Soverdi Tuban.
3.
Tangeb: SMAK Thomas Aquino Tangeb.
4.
Babakan: SMPK Thomas Aquino Padang Tawang.
5.
Tuka: TKK Thomas Aquino dan TKK
tegal Jaya, SDK Thomas Aquino dan SDK Tegal Jaya, SMPK Tegal Jaya, Sanggar
Bakti Budaya, Seminari Tuka.
6.
Gianyar: TKK .
7.
Amlapura: TKK Bintang Kejora, SDK Insan Mandiri.
8.
Klungkung: TKK Klungkung.
d. Lembaga-Lembaga Kesehatan
1.
Kepundung: Poliklinik/BKIA/BP Panti Rahayu.
2.
Kuta: Klinik FX Kuta.
3.
Tuka: BKIA/BP/RB Astiti Tuka, Poliklinik Tegal Jaya.
4.
Tangeb:
BP/BKIA/RB/POL. Gigi Panti Swasti Tangeb, BP/BKIA/RB Panti Mulya Cemagi.
e. Panti Asuhan
Tuka: Panti Asuhan Maria Goreti.
f.
Rumah Retret dan Wisma
Per Paroki
1.
Kuta: Rumah Retret Betania.
2.
Tuka: Rumah Khalwat Tegal Jaya.
3.
Kepundung: Wisma Soverdi.
Dekenat
Nusa Tenggara Barat
a.
Paroki: 6 Paroki; 1 kuasi Paroki
(Donggo).
b.
Biara:(1) SSpS Ampenan; (2) SFD
Ampenan; (3) AK
Mataram; (4) JMJ
Sumbawa Besar;
(5) JMJ Dompu; SSpS Bima.
c.
Pendidikan: (1) TKK-SDK-SMPK St.
Antonius Ampenan; (2) TKK St. Don Bosko Cakranegara, Mataram; (3) SDK St.
Antonius Cakranegara, Mataram; (4) SMPK – SMAK Kesuma Mataram; (5) TKK Sari
Asih Sumbawa Besar; (6) SDK-SMPK Diponegoro Sumbawa Besar; (7) SMAK St.
Gregorius Sumbawa Besar; (8) TKK Slamet Riyadi Dompu.
d.
Kesehatan: (1) Rumah Sakit St.
Antonius Ampenan; (2) Klinik/BP Sinar Harapan Sumbawa Besar– Yayasan Ratna Miriam.
e.
Panti Asuhan: (1) Panti Asuhan Tritunggal Sumbawa Besar.
f.
Rumah Retret: (1) St. Arnoldus Yansen dan Yoseph Freinademetz
(ARYO) Ampenan.
Pertanyaan Reflektif
1.
Sejauhmana kehadiran lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan dan panti
asuhan Katolik dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bali Timur?
2.
Apakah lembaga-lembaga tersebut hadir sebagai “garam” yang
memancarkan wajah Kristus yang terbuka dan berdaya ubah di tengah masyarakat?
1.5.Wajah Gereja Katolik
Keuskupan Denpasar Di Tengah Masyarakat
1.
Kawanan
Kecil di Tengah Mayoritas Umat Beragama Lain
1.
Menurut data terakhir dari Pusat Pastoral Keuskupan
Denpasar (2010), umat Katolik di Keuskupan Denpasar
berjumlah 38.897 orang
(Perempuan: 19.408;
Laki-laki: 19.489).
Dari jumlah tersebut, umat Katolik di Bali berjumlah
28.702 orang; di Nusa Tenggara
Barat berjumlah 10.195
orang.
2.
Data Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa total
penduduk Bali dan NTB berjumlah 8.388.283 orang (Penduduk NTB = 4.496.855
orang; Penduduk Bali = 3.891.428).
3.
Jumlah
umat Katolik di Keuskupan Denpasar hanya sebesar 0,46 % dari total jumlah Penduduk Bali dan
NTB.
4.
Dengan demikian, umat Katolik di Keuskupan Denpasar
adalah kawanan kecil (Bdk. Luk 12:32) di tengah umat beriman lain: di tengah
mayoritas Hindu di Bali dan mayoritas Islam di NTB.
5.
Sebagai
kawanan kecil, Gereja Katolik harus menjadi komunitas yang berkualitas dan
bersatu jika betul-betul ingin menjadi garam dan terang di tengah mayoritas umat beriman
lain.
2.
Persentasi
Jumlah Umat Katolik Terhadap Total Pupulasi di Tiga Dekenat
DEKENAT
|
BALI BARAT
|
BALI TIMUR
|
NTB
|
Wilayah
|
Kab.Tabanan, Jembrana Buleleng
|
Kab. Badung,Gianyar,
Klungkung,Bangli, Karangasem, Denpasar
|
Pulau Lombok dan Sumbawa
|
Warga Katolik
|
5.008
|
23.694
|
10.195
|
Total Penduduk
|
1.306.067
|
2.585.361
|
4.496.855
|
Persentase Katolik
|
0,38%
|
0,92%
|
0,23%
|
Sumber:
1.
Jumlah Umat Katolik dari data terakhir (2010) PUSPAS Keuskupan Denpasar
2.
Biro Pusat Statistik : “Hasil Sensus Penduduk 2010: Data Agregat per
Kabupaten/Kota – Provinsi Bali.”
3.
Biro Pusat Statistik : “Hasil Sensus Penduduk 2010: Data Agregat per
Kabupaten/Kota – Provinsi NTB.”
4.
Biro Pusat Statistik: “Hasil
Sensus Penduduk 2010: Data Agregat per Provinsi.” Bisa diakses di alamat:
Gereja Kulibul...mencari dana untuk bangun Gereja...dgn jualan aneka lambang2 dan kitab kerohanian...diperkirakan bulan depan Gereja berlantai 2 akan dapat dibangun dari hasil jualan itu...Tuhan Yesus lagi tidur kali.....
ReplyDelete